Widget HTML #1

Penggunaan Gadget Pada Anak Usia Dini Dapat Mengganggu Konsentrasi Belajar Anak

Penggunaan-Gadget-Pada-Anak-Usia-Dini-Dapat-Mengganggu-Konsentrasi-Belajar-Anak

Gadget adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang artinya perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Dalam bahasa Indonesia, gadget disebut sebagai “acang”. Salah satu hal yang membedakan gadget dengan perangkat elektronik lainnya adalah unsur “kebaruan”. Artinya, dari hari ke hari gadget selalu muncul dengan menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup manusia menjadi lebih mudah dan praktis.  

Gadget adalah piranti yang berkaitan dengan perkembangan teknologi masa kini. Yang termasuk gadget misalnya tablet, smartphone, notebook, dan sebagainya. Gadget yang difasilitasi dengan berbagai macam fitur dan aplikasi yang menarik sehingga membuat anak suka dengan permainan di dalam aplikasi tersebut. Bahkan tidak heran bila anak kecil saat ini pandai sekali menggunakan gadget tersebut dengan begitu ahlinya, setiap hari bermain gadget. Sebagian besar orangtua menganggap hal ini wajar, bahkan menganjurkannya untuk anaknya agar tidak susah untuk dirawat. Orangtua lebih suka anaknya diam dan asyik bermain gadget daripada nanti anaknya rewel.

Pada saat sekarang ini, penggunaan gadget tidak saja menjadi dominasi orang dewasa. Smartphone, tablet, notebook dan aneka gadget lainnya juga sudah banyak digunakan oleh anak-anak. Fenomena ini mudah kita temui pada anak yang memang difasilitasi oleh orang tuanya untuk sibuk ber-gadget ria agar orang tua lebih leluasa beraktivitas tanpa perlu terus-terusan mendampingi anaknya. Ada juga orang tua yang mungkin bermaksud mengenalkan teknologi gadget itu sejak dini kepada anak-anaknya. 

Saat anak sedang dalam usia dini, anak dalam tahap untuk mengeksplor dan berinteraksi secara langsung terhadap dunia sekitarnya. Anak-anak yang sedang berada dalam masa serba ingin tahu ini dengan mudahnya mengeksplor segala hal melalui gadget. Gadget memiliki dampak positif dan negtaif bagi perkembangan anak usia dini dimana yang menjadi dampak positifnya yaitu menambah pengetahuan, melatih kreatifitas anak, mempermudah dalam berkomunikasi. Namun, apabila penggunaan gadget pada anak usia dini tidak dalam pengawasan orang tua, akan berdampak negatif pada perkembangan anak.

Penggunaan gadget pada anak usia dini dapat mengganggu konsentrasi belajar anak. Gadget memilki fitur-fitur yang canggih seperti, kamera, games dan lain-lain. Fitur itu semua dapat mengganggu proses pembelajaran di sekolah. Misalnya, siswa bermain gadget ketika guru menerangkan pelajaran di depan. Gadget juga dapat menghambat proses belajar di rumah. 

Selain itu, penggunaan gadget menyebabkan kurangnya interaksi sosial. Anak usia dini secara umum menghabiskan waktunya dengan bermain dan mencoba hal-hal baru. Tidak jarang mereka bermain dan memuaskan rasa penasaran mereka melalui gadget

Di zaman yang modern ini, anak-anak jauh lebih senang menghabiskan waktunya dengan gadget, bukan dengan teman-temannya. Tidak sedikit anak-anak yang menghabiskan waktunya bermain dengan gadgetnya sendirian di kamar. Bermain gadget bisa membuat anak berkembang ke arah pribadi yang antisosial. Ini terjadi karena anak-anak ini tidak diperkenalkan untuk bersosialisasi dengan orang lain. Selain itu juga berpotensi mendorong anak untuk menjalin relasi secara dangkal. Waktu untuk bercengkerama secara langsung berkurang karena waktu tersita untuk menikmati semuanya dalam kesendirian.

Kemajuan teknologi berpotensi membuat anak cepat puas dengan pengetahuan yang diperolehnya. Gadget juga dapat mempengaruhi perilaku anak. Hal ini dapat membuat anak cenderung berpikir dangkal. Kemajuan teknologi mempercepat segalanya dan tanpa disadari anak pun dikondisikan untuk tidak tahan dengan keterlambatan. Hasilnya anak semakin hari lemah dalam hal kesabaran serta konsentrasi dan cepat menuntut orang untuk memberi yang diinginkannya dengan segera.

Penggunaan gadget sangat jelas memberi pengaruh terhadap perkembangan anak usia dini, baik itu secara fisik, kognitif, emosi, sosial, dan motorik. Kemajuan teknologi dapat membantu daya kreatifitas anak, jika pemanfaatnya di imbangi dengan interaksi anak dengan lingkungan sekitarnya. Namun, apabila terlalu membebaskan anak dibawah umur menggunakan teknologi yang terlalu canggih seperti gadget maka itu dapat mengubah perilaku seorang anak, untuk itu peran orang tua sangat penting.

Hubungan Gadget Terhadap Perkembangan Interaksi Sosial pada Usia Dini

1. Anak Akan Menjadi Pasif 

Hasil studi yang dipublikasikan pada jurnal Infant Behavior and Development menemukan bahwa menonton televisi akan meningkatkan risiko keterlambatan perkembangan kognitif, motorik, dan bahasa pada anak usia di bawah usia dua tahun. Semakin panjang durasi interaksi anak dengan perangkat elektronik, maka semakin parah gangguan yang dialaminya.  

Para peneliti pun meyakini bahwa apabila anak semakin tergantung pada alat elektronik, maka hubungannya dengan orangtua pun akan merenggang dan dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan tersebut. Oleh sebab itu, penting bagi orang tua untuk tetap berinteraksi dengan anak. Lakukan obrolan ringan atau bacakan dongeng sebelum tidur agar anak bisa berinteraksi dengan orangtuanya.

2. Anak Menjadi Pemalas dan Berpotensi Obesitas 

Beberapa penelitian menunjukkan, terlalu sering berinteraksi dengan perangkat elektronik memicu otak melepaskan dopamin. Zat ini dilepaskan ketika anak melihat sesuatu yang menarik dan penghargaan. Namun, memiliki kebiasaan berinteraksi dengan gadget sejak kecil membuat anak mencari penghargaan dari perangkat tersebut, akhirnya ia lebih memilih duduk dengan gadget ketimbang bermain dengan anak lain. 

Perilaku semacam ini juga menggantikan aktivitas lain. Itulah mengapa kebiasaan interaksi dengan perangkat elektronik dikaitkan dengan tingkat obesitas. siswa TK yang menonton televisi selama satu jam sehari cenderung mengalami peningkatan risiko obesitas. 

3. Anak Alami Gangguan Perilaku

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan tahun 2014 pada jurnal Pediatrics menyebut bahwa bayi yang rewel biasanya lebih banyak menonton televisi. Menurut para peneliti, perilaku bayi ini diyakini lantaran perangkat elektronik mengganggu pola tidur anak.

Namun demikian, studi lain menunjukkan bahwa seringnya waktu yang dihabiskan di depan layar kaca saat bayi tumbuh dewasa akan berkorelasi dengan masalah-masalah perilaku. Solusinya, sering-seringlah menghabiskan waktu dengan bermain bersama anak.

4. Anak Berisiko Menderita Rabun Dekat

Tingkat rabun dekat di seluruh dunia semakin meningkat. Meskipun gangguan pada mata banyak dipengaruhi faktor keturunan, namun beberapa ahli meyakini bahwa penggunaan gadget dan penglihatan yang buruk ternyata saling berkait. Hal ini berhubungan juga dengan kebiasaan anak meletakkan layar ponsel atau tablet dengan jarak yang terlalu dekat dengan mata. 

Sikap Orangtua Kepada Anak Mengenai Gadget

Menurut Mohammad Nazir (2003:17) Sikap orangtua kepada anak mengenai gadget saat ini antara lain:

1. Pilih Sesuai dengan Usia Anak

Jika usia anak masih dibawah 2 tahun sebaiknya cukup pengenalan gadget terlebih dahulu yaitu mengenai pengertian apa itu gadget selebihnya mengenai penggunaannya sebaiknya dibatasi. Cukup mengenalkan mengenai bentuk dan kegunaannya. Pada usia anak dibawah 5 tahun cukup mengenalkan mengenai warna, bentuk, serta suara yang terdapat pada fitur atau aplikasi gadget tersebut. 

2. Selektif dalam Memilihkan Aplikasi Permainan didalam Gadget

Apabila anak memaksa untuk menggunakan gadget untuk bermain, pastikan aplikasinya sesuai dengan usia anak dan batasi aplikasinya, supaya anak tidak terlalu tertarik dengan permainan yang ada. Pilih aplikasi yang juga dapat mendukung kecerdasan anak, dan pola pikir anak. 

3. Temani Anak dalam Bermain

Temani anak dalam bermain menggunakan gadget, arahkan penggunaannya dengan baik. Cobalah untuk mengajak anak bermain menggunakan media lain selain gadget, atau ajak anak bermain dengan teman sebayanya, supaya anak tidak terfokus dengan permainan gadget-nya. Orangtua juga harus menemani anaknya dalam penggunaan gadget dan menggenalkan hubungannya dengan dunia nyata. 

4. Batasi Waktu Bermain Gadget Anak

Batasi penggunaan gadget pada anak. Anak boleh saja menggunakan gadget tetapi waktunya dibatasi misalnya setengah jam, atau saat senggang atau saat hari sabtu atau minggu. Waktu disaat anak santai dan tugas belajarnya telah selesai. 

5. Mengajak Anak Melakukan Kegiatan Positif

Ajak anak untuk melakukan kegiatan positif misalnya setiap pagi olahraga, membantu membersihkan rumah, membaca buku, merapikan kamar, mengaji, mengikuti les bahasa inggris, berkunjung ke rumah nenek, berlibur dan masih banyak lagi kegiatan positif yang bisa dilakukan untuk mencegah anak supaya tidak kecanduan bermain gadget.  

Kesimpulan

Penjelasan diatas hanyalah beberapa cara yang dapat dilakukan orangtua supaya anaknya tidak kecanduan penggunaan permainan gadget, tetapi semua tergantung pada orangtua itu sendiri, masih banyak cara untuk mengatasinya. 

Orangtua yang baik pasti dapat memahami apa yang terbaik untuk anaknya. Menemani waktu bermain anak, membimbingnya, meluruskan yang salah, mengajaknya berkomunikasi serta bagaimana berpikir dan berargumentasi dengan mengkaitkannya dengan dunia yang nyata. 

Selanjutnya, yang lebih penting adalah dapat mendidik anaknya untuk lebih peduli dengan lingkungan di sekitarnya. 

Terima Kasih dan semoga bermanfaat.

Post a Comment for "Penggunaan Gadget Pada Anak Usia Dini Dapat Mengganggu Konsentrasi Belajar Anak"