Widget HTML #1

Kemendikbudristek Luncurkan Program Guru Belajar dan Berbagi untuk Tenaga Pendidik ABK

Kemendikbudristek-Luncurkan-Program-Guru-Belajar-dan-Berbagi-untuk-Tenaga-Pendidik-ABK

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Pengelolaan Pembelajaran (SPP) di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif (SPPI). Hal ini sebagai wujud komitmen pemerintah dalam mengupayakan pendidikan yang layak kepada seluruh peserta didik Indonesia tanpa terkecuali.

Program SPP SPPI bertujuan mencetak sosok pendidik yang inspiratif dan dapat menjadi teladan bagi peserta didik. 

Hingga saat ini, sudah ada 9000 orang guru yang mendaftar ikut dalam bimbingan pengelolaan pembelajaran di SPPI. “Dengan adanya program ini maka para guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dapat memperoleh penguatan pemahaman mengenai pengelolaan pembelajaran yang efektif, mewujudkan pendidikan yang inklusif, merdeka belajar bagi peserta didik terutama yang berkebutuhan khusus,” ujar Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Iwan Syahril dalam peluncuran yang diselenggarakan secara virtual, pada Jumat (10/9).

Dirjen GTK pun menyampaikan rasa bangganya kepada guru-guru yang telah memberikan pelayanan terbaik kepada peserta didik termasuk peserta didik berkebutuhan khusus. “Setiap anak didik layak untuk mendapatkan pendidikan yang layak dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkarakter,” tuturnya.  

Oleh karena itu, ia menghadirkan pendidikan inklusif di setiap sekolah yang ada di Indonesia. “Dalam mewujudkan pendidikan inklusif untuk semua, kita perlu menguatkan kolaborasi, terus menguatkan untuk belajar, berbagi, dan bergerak bersama,” lanjutnya. Pelaksanaan program guru belajar dan berbagi ini kata dia, merupakan salah satu upaya dalam membantu guru dan tenaga pendidikan mengelola pembelajaran dalam lingkungan pendidikan inklusif.

Sebelumnya, Ditjen GTK telah meluncurkan program Guru Belajar dan Berbagi sebagai sebuah inovasi untuk memfasilitasi guru dan tenaga pendidikan dalam menjawab segala tantangan pembelajaran yang dihadapi terutama di masa pandemi Covid-19.

Ayo Guru Belajar dan Ayo Guru Berbagi merupakan gerakan gotong royong antara pemerintah, komunitas, penggerak pendidikan agar guru, kepala sekolah, pengawas sekolah di mana satu sama lain dapat saling berbagi ide, inspirasi, praktek baik, serta mengikuti berbagai pelatihan secara daring melalui laman: gurubelajardanberbagi.kemdikbud.go.id.

Tercatat, sebanyak lebih dari satu juta guru telah mengikuti berbagai seri pelatihan, seperti Seri Pandemi Covid-19, Seri Pendidikan Keterampilan Hidup, Seri Asesmen Kompetensi Minimum, Seri Pendidikan Inklusif, Seri Pendidikan Anak Usia Dini, Seri Semangat Guru Kemampuan Nonteknis atau Soft Skills dalam Adaptasi Teknologi, Seri Belajar Mandiri Calon Guru ASN P3K, dan Seri Panduan Pembelajaran Tahun Ajaran 2021-2022.

Pada kesempatan yang sama, Konselor Pengembangan Manusia Duta Besar Australia, Daniel Woods mengucapkan selamat kepada setiap orang yang terlibat dalam program ini, terutama Ditjen GTK. “Harapannya, para guru dan tenaga pendidik di Indonesia ini dapat menggunakan modul yang telah dibuat dan mengimplementasikannya di ruang kelas masing-masing,” ucapnya.

5 Konten

Terdapat lima konten dalam materi atau konten yang disajikan dalam Guru Belajar dan Berbagi, yaitu: 

Pertama, berkaitan dengan design universal untuk pembelajaran atau Universal Design Learning (UDL). 

Kedua, materi tentang penyiapan proses belajar bagi para penyandang disabilitas yang ada di sekolah. 

Ketiga, guru-guru juga akan belajar berkaitan dengan bagaimana mengidentifikasi, bagaimana melakukan asesmen bagi para peserta didik disabilitas. 

Keempat, guru akan mengetahui bagaimana merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan melakukan evaluasinya. 

Kelima, guru akan didorong lebih memahami potensi peserta didik dengan cara mengetahui profil belajar siswanya.

Selanjutnya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, Suratno dengan gembira menyambut peluncuran progam ini. Menurutnya, program ini dapat menjawab kedahagaan terutama guru dan tenaga kependidikan serta pengelola sekolah yang melaksanakan pendidikan inklusif.

Selain itu kata Suratno, Seri Pengelolaan Pembelajaran di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif merupakan wadah kepala sekolah untuk meningkatkan kemampuan manajerial bagi pengawas sebagai satu kesatuan utuh dalam ekosistem pendidikan. Dalam pelatihan ini mencakup indikator pengawasan terhadap penyelenggara pendidikan inklusif untuk sekolah.

“Terlebih bagi guru, kegiatan ini bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam melayani peserta didik, kami akan terus memberikan semangat dengan harapan layanan makin bermutu dan memuaskan masyarakat,” ucapnya optimistis. 

Apa itu Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Pengelolaan Pembelajaran di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif?

Pendidikan inklusif merupakan jawaban atas kekhawatiran masyarakat global berkaitan lambatnya perkembangan pendidikan di negara-negara berkembang. 

Pada tahun 1990, Unesco melalui sebuah konferensi yang diikuti negara-negara yang peduli terhadap pendidikan dan organisasi-organisasi pendidikan internasional mendeklarasikan semboyan Education for All

Deklarasi ini adalah upaya untuk mengatasi krisis kependidikan di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia. Gerakan ini berupaya untuk memberi kesempatan kepada seluruh lapisan masyarakat di seluruh dunia untuk mendapatkan kesempatan dan layanan pendidikan yang sama.

Satu di antara empat tantangan hasil evaluasi Bappenas (2017) terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan sistem pendidikan inklusif adalah pendidik (guru). 

Tantangannya adalah guru di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif tidak cukup memiliki kompetensi untuk melakukan adaptasi kurikulum dan membelajarkan peserta didik berkebutuhan khusus, serta menyediakan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Program Guru Belajar dan Berbagi seri Pengelolaan Pembelajaran di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif (SPPI) dirancang oleh Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus untuk menjawab tantangan guru di SPPI agar mampu mengelola pembelajaran di kelasnya masing-masing secara efektif. Pelatihan ini dilaksanakan melalui tiga tahapan kegiatan yaitu Orientasi, Pelatihan, dan Pengimbasan.

Tujuan

Adapun tujuan dari program Guru Belajar dan Berbagi Seri Pengelolaan Pembelajaran di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif adalah sebagai berikut:

  1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru tentang Desain Universal Pembelajaran (Universal Design for Learning / UDL). 
  2. Meningkatkan pemahaman dan memberikan pengalaman langsung kepada guru tentang pengisian instrumen Profil Belajar Siswa (PBS).
  3. Meningkatkan pengetahuan dan memberikan pengalaman langsung kepada guru tentang pembuatan perencanaan pembelajaran yang akomodatif dalam Setting Pendidikan Inklusif. 
  4. Meningkatkan pengetahuan dan memberikan pengalaman langsung kepada guru tentang Strategi Pelaksanaan Pembelajaran dalam Setting Pendidikan Inklusif. 
  5. Meningkatkan pengetahuan dan memberikan pengalaman langsung kepada guru tentang Evaluasi dalam Setting Pendidikan Inklusif. 
  6. Memberikan pengalaman langsung kepada guru dalam mengikuti pelatihan daring.

Tahapan

Selanjutnya, tahapan program Guru Belajar dan Berbagi Seri Pengelolaan Pembelajaran di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif adalah sebagai berikut:

Tahap 1 Orientasi

Pada tahap ini peserta dibekali pemahaman tentang latar belakang, tujuan umum, penyesuaian kebijakan, pengantar program, dan struktur program Guru Belajar dan Berbagi seri Pengelolaan Pembelajaran di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif.

Tahap 2 Pelatihan

Pada tahap ini peserta mempelajari tentang Desain Universal Pembelajaran (Universal Design for Learning / UDL), Profil Belajar Siswa (PBS), Perencanaan Pembelajaran dalam Setting Pendidikan Inklusif, Strategi Pelaksanaan Pembelajaran dalam Setting Pendidikan Inklusif, dan Evaluasi Pembelajaran di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif. 

Peserta mengikuti kegiatan pelatihan dengan jumlah jam sebanyak 36 JP yang diselesaikan selama 9 (sembilan) hari. 

Sertifikat hanya diberikan kepada peserta yang telah mengerjakan post test dengan mendapat nilai minimal 72 dan mengisi instrumen evaluasi.

Tahap 3 Pengimbasan

Pada tahap ini, peserta yang telah mengikuti kegiatan pelatihan berbagi pengetahuan yang di dapat dalam program Guru Belajar dan Berbagi seri Pengelolaan Pembelajaran di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif dengan cara menuliskan hal baru / menarik apa yang didapat setelah mempelajari keseluruhan materi. 

Selanjutnya, peserta diminta meng-upload di media sosial masing-masing (Facebook, Instagram, Telegram dan lain sebagainya), dan setelah mendapat komentar minimal 2 komentar diminta melakukan screenshot dan meng-upload nya pada fitur yang disediakan.

Hasil

Apa yang didapatkan peserta program Guru Belajar dan Berbagi Seri Pengelolaan Pembelajaran di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif?

  1. Meningkatnya pengetahuan guru tentang Desain Universal untuk Pembelajaran (Universal Design for Learning / UDL). 
  2. Meningkatnya pemahaman pengalaman langsung guru dalam mengisi instrumen Profil Belajar Siswa (PBS). 
  3. Meningkatnya pengetahuan dan pengalaman langsung guru tentang pembuatan perencanaan pembelajaran yang akomodatif dalam setting pendidikan inklusif. 
  4. Meningkatnya pengetahuan dan pengalaman langsung guru tentang Strategi Pelaksanaan Pembelajaran dalam Setting Pendidikan Inklusif. 
  5. Meningkatnya pengetahuan dan pengalaman langsung guru tentang evaluasi pelaksanaan pembelajaran dalam Setting Pendidikan Inklusif. 
  6. Guru mendapat pengalaman langsung mengikuti pelatihan secara daring. 
  7. Terdukungnya implementasi kebijakan merdeka belajar yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Peserta

Siapa saja yang bisa menjadi peserta program Guru Belajar dan Berbagi seri Pengelolaan Pembelajaran di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif?

Peserta Pelatihan Guru Belajar dan Berbagi Seri Pengelolaan Pembelajaran di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif sebagai berikut:

  1. Guru dibawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK dan SLB (TKLB, SDLB, SMPLB, SMALB).
  2. Guru dan Kepala Sekolah yang terdaftar di DAPODIK dan SIMPKB.
  3. Pengawas Sekolah yang terdaftar di SIM Tendik dan SIMPKB.

Jumlah peserta tidak dibatasi, peserta dipersilakan mendaftar dan mengikuti kegiatan pelatihan selama angkatan yang disediakan masih tersedia yaitu sebanyak delapan angkatan.

Jadwal Pelaksanaan

Berikut di bawah ini adalah jadwal pelaksanaan program berdasarkan tahapannya:

Kemendikbudristek-Luncurkan-Program-Guru-Belajar-dan-Berbagi-untuk-Tenaga-Pendidik-ABK

Ayo Guru Belajar Daring Mandiri.

Post a Comment for "Kemendikbudristek Luncurkan Program Guru Belajar dan Berbagi untuk Tenaga Pendidik ABK"