Widget HTML #1

Metode Penilaian Pembelajaran Berbasis Portofolio

Metode-Penilaian-Pembelajaran-Berbasis-Portofolio

Pada saat ini banyak dari komunitas guru dan ahli Pendidikan yang mulai mengenalkan kembali metode penilaian pembelajaran berbasis portofolio.

Penilaian portofolio sendiri merupakan kumpulan hasil belajar (collection of learning experience) maupun karya peserta didik yang menunjukkan usaha, perkembangan, prestasi belajar, hasil kerja para siswa selama melakukan pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.

Penilaian ini tentu relevan dengan tujuan pembelajaran abad 21 dan prinsip merdeka belajar yang mana setiap individu diharapkan dapat berkontribusi aktif dan produktif dalam setiap proses pembelajaran juga dapat mengembangkan sendiri minat dan bakatnya.

Tujuan, Prinsip dan Manfaat Penilaian Portofolio

Secara sederhana penilaian portofolio merupakan kumpulan pekerjaan siswa yang representatif dan menunjukkan perkembangan kemampuan siswa dari waktu ke waktu.

Penilaian portofolio perlu mengukur kemampuan peserta didik dalam membangun dan merefleksi suatu pekerjaan, tugas atau karya melalui pengumpulan (collection) bahan-bahan yang relevan dengan tujuan pembelajaran.

Dalam portofolio rekan guru perlu mengumpulkan bukti fisik dan catatan prestasi peserta didik, seperti hasil ulangan, tugas mandiri, maupun hasil praktikum.

Selain prestasi akademik, isi file juga dapat dikombinasikan dengan lembar catatan prestasi lainnya seperti aspek kerajinan, kerapian, ketertiban, kejujuran, kemampuan kerja sama, sikap, solidaritas, toleransi, kedisiplinan, dan lain-lain.

Data yang terkumpul sepanjang pembelajaran tersebut kemudian bisa digunakan oleh rekan guru sebagai dasar dalam menilai dan menganalisis perkembangan kemampuan serta prestasi akademik peserta didik dalam periode tersebut.

Adapun tujuan dari adanya penilaian portofolio diantaranya:

  1. Digunakan sebagai penilaian formatif dan diagnostik;

  2. Untuk memonitor perkembangan peserta didik;

  3. Untuk memberi evidence (bukti penilaian) formal;

  4. Untuk mendokumentasi dan mengapresiasi hasil pekerjaan siswa;

  5. Dasar informasi kepada orang tua tentang perkembangan peserta didik;

  6. Membantu siswa dalam meningkatkan refleksi diri dan merumuskan tujuan;

  7. Meningkatkan efektifitas proses pengajaran.

Dalam penerapannya, penilaian berbasis portofolio dilandasi dari 4 (empat) pilar pendidikan, yaitu learning to do, learning to know, learning to be, learning to live together.

  • Learning to do, peserta didik diarahkan untuk mampu mengembangkan pengalaman belajarnya dengan berbagai interaksi dengan lingkungan fisik, sosial dan juga budaya.

  • Learning to know, peserta didik diharapkan mampu membangun pemahaman dan pengetahuannya terhadap dunia sekitarnya.

  • Learning to be, peserta didik difasilitasi untuk membangun pengetahuan, keterampilan dan kepercayaan dirinya.

  • Learning to live together, peserta didik diberi kesempatan untuk berinteraksi dan berkolaborasi dengan kelompok yang beragam agar terbiasa dengan kemajemukkan dan diharapkan melahirkan sikap pengertian dan toleran.

Adapun dalam penerapan ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, diantaranya:

  • Saling percaya (mutual trust) antara guru dan siswa.

Hal ini bertujuan agar adanya upaya kolaborasi dan semangat yang sama dalam mencapai tujuan pembelajaran.

  • Kerahasiaan bersama (confidentiality) antara guru dan siswa.

Pengumpulan bahan dan hasil penilaian perlu dijaga dengan baik, tidak disampaikan kepada pihak yang tidak berkepentingan.

  • Milik bersama (joint ownership) antara siswa dan guru.

Guru dan siswa perlu merasa memiliki bersama berkas portofolio. Buatlah kesepakatan untuk memajang dan menyimpan hasil portofolio tersebut. 

Sehingga diharapkan akan muncul rasa memiliki dan tanggung jawab.

  • Kepuasan (satisfaction).

Portofolio harus bisa menjadi representasi dari hasil kerja baik dan bukti prestasi cemerlang siswa juga merupakan bukti nyata dari keberhasilan pembinaan guru.

  • Kesesuaian (relevance)

Hasil kerja dan bukti karya dalam portofolio harus selalu relevan dengan tujuan pembelajaran dalam kurikulum.

  • Penilaian proses dan hasil

Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan perilaku harian siswa mengenai sikap dan aktivitasnya dalam belajar. 

Aspek lain dari penilaian portofolio adalah penilaian hasil, yaitu menilai hasil akhir suatu tugas yang diberikan oleh guru.

Bentuk dan Karakteristik Penilaian Portofolio

Dalam praktiknya, penilaian berbasis portofolio memiliki berbagai bentuk. Setiap jenis memiliki tujuan dan sintaksnya sendiri. 

Sehingga itu rekan Guru dapat menggunakan beberapa penilaian berbasis portofolio sesuai dengan kebutuhan penilaian pembelajaran Anda.

Menurut Fosters dan Masters, Penilaian portofolio dapat dibagi menjadi tiga (3) kategori, yaitu sebagai berikut:

1. Portofolio kerja (working portofolio)

Merupakan usaha mandiri atau bersama yang telah dikerjakan para siswa. Adapun yang harus dinilai dalam penilaian portofolio ini yaitu: draft, pekerjaan yang belum tuntas, serta pekerjaan terbaik yang bisa dikerjakan siswa.

2. Portofolio dokumentasi (documentary portofolio)

Merupakan koleksi hasil kerja siswa yang khusus memang disiapkan untuk penilaian.

Berbeda halnya dengan portofolio kerja yang pengkoneksiannya dilakukan dari hari ke hari, dokumentasi portofolio merupakan seleksi hasil kerja terbaik siswa yang akan diajukan dalam penilaian.

Dengan demikian portofolio dokumentasi adalah koleksi pilihan dari sekumpulan hasil kerja para siswa selama kurun waktu tertentu. 

Isi penilaian portofolio harus menyajikan suatu bukti yang berkaitan dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan.

3. Portofolio penampilan (show portofolio)

Bentuk portofolio ini digunakan untuk menunjukan bahan atau pekerjaan terbaik yang dihasilkan oleh siswa. 

Berbeda dengan portofolio dokumentasi, portofolio ini tidak mencakup proses pekerjaan, perbaikan dan penyempurnaan pekerjaan siswa. 

Show portofolio digunakan untuk tujuan seperti seleksi, sertifikasi, maupun penilaian kelas.

Sementara itu dari sumber berbeda ada beberapa jenis portofolio yang juga sering digunakan dalam praktik pembelajaran, yaitu:

1. Portofolio Perkembangan

Merupakan suatu kumpulan karya siswa dalam beberapa periode dan kategori baik kelas, semester, maupun per tahun. 

Portofolio jenis ini bukan merupakan tujuan utama. Guru menggunakan portofolio jenis ini untuk mengevaluasi kemajuan siswa, sehingga tergolong penilaian sumatif.

2. Portofolio Produk (The Product Portfolio)

Di dalam portofolio produk, guru menyediakan daftar isi suatu topik atau produk. Siswa memasukkan berbagai contoh karyanya dalam area daftar isi tersebut.

Portofolio ini digunakan sebagai ceklis kompetensi.

3. Portofolio Tujuan (The Objective Portfolio)

Dalam portofolio jenis ini, rekan guru merumuskan daftar tujuan atau pernyataan tentang kualitas kinerja yang nantinya akan menjadi standar dan dasar dalam melaksanakan penilaian kepada para siswa.

Sementara itu berkaitan dengan karakteristik, berikut ada beberapa ciri dari penilaian portofolio yaitu sebagai berikut:

  • Menilai seluruh aspek perkembangan siswa baik intelektual, minat sikap, dan keterampilan.

  • Kriteria penilaian ditentukan sesuai dengan kriteria siswa.

  • Penilaian berorientasi pada kemajuan, usaha dan proses yang dilakukan siswa termasuk pencapaian hasil belajar.

  • Setiap siswa ikut berperan dalam proses penilaian dengan menilai dirinya sendiri terkait kemampuan dan juga perkembangan dirinya.

  • Penilaian dan pengambilan keputusan dilakukan dengan cara kolaboratif antara guru, siswa, dan orang tua.

Penerapan Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Abad 21

Dalam mengaplikasikan asesmen portofolio, ada beberapa hal yang rekan guru perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut:

  • Menerapkan pembelajaran yang berorientasi pada siswa;

  • Memperjelas apa yang dikerjakan oleh siswa;

  • Memisahkan dan membedakan dokumen kumulatif siswa;

  • Mengamati pekerjaan siswa yang tersirat dan tersurat dalam setiap kegiatan;

  • Merasionalkan sesuai dengan acuan.

Sementara itu, Ada beberapa aktivitas dan hasil belajar yang bisa menjadi bahan penilaian portofolio diantaranya sebagai berikut:

  • Penghargaan tertulis dan lisan;

  • Hasil pelaksanaan tugas dan ringkasan hasil pekerjaan;

  • Catatan peserta dalam suatu kerja dan laporan dari pihak relevan;

  • Daftar kehadiran;

  • Hasil ujian/ tes dan presentase tugas yang telah selesai dikerjakan.

Adapun langkah-langkah dalam penyusunan penilaian portofolio secara umum bisa dilakukan seperti berikut:

1. Menentukan tujuan portofolio

Rekan Guru perlu menentukan penilaian portofolio ditujukan untuk menilai karya terbaik atau untuk menilai perkembangan kompetensi para siswa.

2. Menyesuaikan tugas dengan kurikulum

Agar efektif dan tetap relevan tugas dan kinerja yang dinilai dalam portofolio harus sesuai dengan tujuan yang ada pada kurikulum.

3. Menentukan indikasi

Rekan guru perlu menentukan butir-butir dan indikator yang ada di dalam portofolio, yang bisa berfungsi sebagai petunjuk atau pedoman dalam penilaian.

4. Menentukan format portofolio

Guru harus menentukan format portofolio agar kumpulan karya siswa sistematis dan tidak sulit untuk dinilai.

5. Pembatasan kuantitas

Pembatasan ini agar dalam proses penilaian rekan guru bisa lebih terfokus pada kompetensi yang hendak dinilai dan tidak keluar dari konteks dan tujuan.

6. Menentukan rubrik

Sebelum penilaian portofolio diterapkan rekan guru harus perlu membuat mempunyai rubrik atau pedoman penskoran portofolio. 

Dalam hal ini termasuk format dan kriteria penilaian.

Selanjutnya, dalam menerapkan penilaian portofolio di kelas rekan guru bisa melakukannya dengan beberapa tahapan seperti berikut ini:

  1. Pastikan Kembali bagian dan butir-butir portofolio mewakili karya dan kinerja siswa. Hal penting adalah tetap mengintegrasikan bagian penilaian portofolio dalam aktivitas belajar-mengajar.

  2. Berikan tanggung jawab kepada para siswa untuk menyiapkan, memilih, mengevaluasi, serta menyimpan sendiri dokumen portofolio dan diharapkan dapat terus diperbaharui.

  3. Pastikan selalu memberikan contoh refleksi dan penilaian diri kepada siswa untuk membantu mereka menyadari setiap proses yang dikerjakan dan hal yang perlu ditingkatkan pada aktivitas berikutnya.

  4. Lakukan pemilihan dan analisa. Portofolio bukan semata hasil karya seperti gambar, prototype, produk dan sebagainya, melainkan merupakan bentuk aktual dari perkembangan diri siswa yang dapat diukur dan dinilai.

  5. Gunakanlah informasi dan hasil analisa yang ada dalam portofolio sebagai dasar untuk mengembangkan kemampuan siswa kedepannya.

  6. Gunakan informasi portofolio sebagai bahan dokumentasi dan apresiasi kepada siswa dan juga orang tua.

Tentu saja rekan guru dapat memodifikasi dan mengembangkan sendiri pengorganisasian penilaian portofolio versi Anda sendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Demikianlah beberapa hal yang rekan guru perlu perhatikan dan lakukan ketika hendak mengembangkan penilaian berbasis portofolio. 

Diharapkan dengan membaca artikel ini dapat menambah wawasan pedagogi Anda dan bisa membuat aktivitas pembelajaran lebih variatif, menarik dan bermakna bagi siswa.

Terima Kasih.

 

Sumber:

Arikunto, S. dan Abdul Jabar.(2004). Evaluasi Program Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

Eko putro Widoyoko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Erman Suherman.2011. Asesmen Portofolio "EDUCARE: Jurnal Pendidikan dan Budaya". Bandung : FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

Zainal, Arifin. 2011. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya).

Post a Comment for "Metode Penilaian Pembelajaran Berbasis Portofolio"